top of page
  • Writer's pictureRiad Nur Hikmah

Dedikasi Ilyas Sang Pendiri Kelas Jurnalis Cilik

Updated: Dec 17, 2022


Syamsuddin Ilyas sang pendiri Kelas Jurnalis Cilik ketika menyampaikan materi kepada anak-anak pesisir. (Foto: Riad Nur Hikmah)

Kumuhnya lingkungan, berserakannya sampah-sampah, menyeruaknya bau asin teri serta kulit yang terasa digigit oleh panasnya sinar matahari, itulah gambaran setiap hari yang dirasakan masyarakat di pesisir pantai Cilincing, Kalibaru, Jakarta Utara. Namun, di tempat sosial ekonomi keras tersebut berdiri sebuah kelas belajar yang menjadi kebanggaan masyarakat setempat, yaitu Kelas Jurnalis Cilik.


Sebuah kelas terbuka yang menampung kenakalan para anak pesisir dan mengenalkan mereka akan dunia luar melalui tulisan ataupun tangkapan lensa kamera. Kelas ini didirikan melalui dedikasi seorang pewarta foto sekaligus putra daerah bernama Syamsuddin Ilyas.


Sejak tahun 2015, Ilyas mengaku sudah mempunyai ide untuk menyalurkan ilmu dan pengalaman yang ia punya sebagai fotografer jurnalis kepada anak-anak di daerahnya tersebut. Akan tetapi, kelas ini baru bisa terwujud pada bulan Juni 2018 dan sejak saat itu terus berkembang sampai sekarang menjadi sebuah wadah kreativitas luar biasa bagi anak-anak pesisir.

Kelas ini diadakan selama 4 bulan dengan pertemuan setiap hari Sabtu di pinggir pantai tanpa satu pun atap yang melindungi. Itu artinya, para relawan dan anak-anak akan kebasahan ketika hujan dan akan kepanasan ketika matahari sedang terik-teriknya. Akan tetapi, semangat dan energi positif dari kelas tersebut tidak pernah padam sampai sekarang telah memasuki Kelas Jurnalis Cilik angkatan kelima.


Dalam kelas ini anak-anak akan diajarkan dasar-dasar jurnalistik serta cara menggunakan sebuah kamera. Mereka diajarkan bagaimana cara menulis ala wartawan secara dasar dan diajarkan bagaimana memotret suatu keadaan apa adanya tanpa rekayasa apa pun.

Dalam membangun kelas impiannya tersebut, Ilyas mendapatkan berbagai hambatan baik dari masyarakat maupun pemerintah setempat. Mereka merasa awam akan kehadiran kelas yang mengajarkan dunia jurnalistik kepada anak-anak.


Namun, berbagai keraguan terhadap Kelas Jurnalis Cilik ini lambat laun dapat terjawab secara meyakinkan oleh Ilyas dan rekan-rekannya yang membantu.

Kelas ini terbukti konsisten menjadi wadah kegiatan positif yang membuka mata masyarakat dan para pemangku daerah. Ditambah pada bulan keempat, kelas ini selalu mengadakan pameran foto sebagai syarat kelulusan bagi anak-anak pesisir tersebut.

Pameran foto ini menjadi ajang kreativitas serta pengalaman luar biasa bagi anak-anak. Hal ini dikarenakan mereka akan mencoba memindahkan apa yang mereka lihat mengenai kampung halaman mereka menjadi sebuah gambar yang sesuai dengan realita yang ada.

Foto-foto itu kemudian akan dilelang dan hasilnya akan menjadi hak sepenuhnya anak-anak tersebut. Dalam pameran foto ini tak jarang banyak para pemangku wilayah yang turut menghadiri dan melihat langsung betapa luar biasanya karya dari anak-anak pesisir utara Jakarta.


Ilyas membuktikan bahwa dengan kerja keras, kesabaran, dan tekad yang tinggi untuk mengangkat nama daerah tempat ia dilahirkan telah berhasil mewujudkan mimpinya di Kelas Jurnalis Cilik.


Kini, anak pesisir tidak hanya mengenal kerasnya hidup di Cilincing atau betapa kumuhnya lingkungan tempat mereka tinggal. Akan tetapi, mereka sekarang mempunyai pandangan bahwa anak pesisir juga mampu menjadi orang hebat dan itu semua bisa dimulai dari Kelas Jurnalis Cilik.

Bahkan, Ilyas masih mempunyai mimpi-mimpi yang lebih besar lainnya mengenai Kelas Jurnalis Cilik untuk anak-anak pesisir.


“Mudah-mudahan seiring banyaknya doa-doa dari masyarakat atau anak-anak dan juga pengajarpengajar, kegiatan ini gak cuma di Kalibaru, Cilincing di pesisir utara Jakarta. Mudah-mudahan kegiatan ini juga bisa mencakup di pesisir-pesisir tanah air Nusantara. Jadi pelopor atau induk dengan wadah kecilnya atau pertamanya di Cilincing, Jakarta Utara,” tutup Ilyas sang pendiri Kelas Jurnalis Cilik.


2 views

Recent Posts

See All

Kampusku, Aku Rindu!

Sudah dua tahun lebih sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Terhitung sejak Maret 2020, perubahan demi perubahan terus terjadi,...

Comentarios


bottom of page